Kendari, SultraDemoNews- Kepolisian Daerah Sultra, Melalui Kasubdit Politik Dit Intelkam, Selphanus Eko libatkan Sulawesi Tenggara Demokrasi Monitoring (SultraDemo) dan Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) bicarakan strategi pengawalan Pilkada serentak tahap tiga yang akan dilaksanakan Juni 2018 mendatang.
Dalam kesempatan itu, Selphanus mengungkapkan sangat membutuhkan keterlibatan semua pihak, utamanya SultraDemo dan LIRA yang selama ini konsent dan terjun langsung dalam pengawalan Pilkada.
Disamping itu, pihaknya meyakini, dengan melibatkan kedua NGO itu, akan menambah nilai plus bagi kepolisian untuk melakukan pencegahan konflik, dan mengendalikan ruang-ruang yang rawan konflik.
“Ini akan menambah rumusan baru dalam mengawal jalannya Pilkada, kami sangat berharap dapat bersinergi baik, apalagi SultraDemo ini memilki pemantau hingga ke tingakatan TPS, tentu akan sangat menguntungkan jika kepolisan dan lembaga pemantau serta NGO lainnya dapat bekerjasama dengan baik, utamanya menghadapi Pilkada dan Pemilu 2019 mendatang,” katanya saat sambutan.
Sementara itu, Direktur Eksekutif SultraDemo, Arafat, SE, MM mengapresiasi pelibatan lembaganya oleh pihak Polda Sultra, menurutnya, tanpa diminta pun, pihaknya telah beberapa tahun melakukan pemantauan Pilkada bersama LIRA, apalagi, lanjutnya, kepolisian telah melibatkan pihaknya untuk merembukan bersama rumusan dan strategi mendampingi tahapan Pilkada, Pemilu, hingga Pilpres.
“Kami merasa sangat terhormat, ini adalah langkah yang sangat baik dan harus ditindak lanjuti,” tuturnya
Senada dengan itu, Gubernur LIRA, Rusli Piabang juga mengatakan hal serupa, baginya, Koneksi antara penyelenggara, pengamanan dan pemantau harus dijaga, sebab, hal itu dapat mendorong kredibilitas demokrasi yang jujur, bersih dan berintegritas.
“Memang Selama ini kalau tekhnis pemantauan, SultraDemo yang memiliki perangkat 1 orang per TPS, tapi itu juga tidak terlepas dari kerja sama antara LIRA dan SultraDemo, olehnya amat menguntungkan jika semua pihak terkait bersinergi,” tandasnya. (AK)