Buku Bahasa Wolio Dilaunching untuk Murid Sekolah Dasar
Baubau, Sultrademo.co – Salah satu upaya menjaga dan melestarikan Bahasa Wolio, CV Odhento Berkah menyelenggarakan acara Soft Launching & Sosialisasi Buku Pelajaran Bahasa Wolio.
Kegiatan ini untuk mengenalkan kembali adanya buku Bahasa Wolio sesuai kurikulum terbaru, dengan tampilan desain buku yang lebih menarik dan berwarna. Buku ini dapat digunakan murid SD. Acara ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 November 2024 disalah satu hotel di Baubau.
Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan kota Baubau Bapak Eko Prasetya, ST., MM. Dalam sambutannya Eko Prasetya menyambut baik adanya buku pelajaran Bahasa Wolio ini. “Sekolah membutuhkan buku Pelajaran Bahasa Wolio,” ujarnya.
Senada dengan itu, narasumber yang hadir yakni Kepala Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara Dr. Uniawati, S.Pd, M.Hum menyampaikan agenda Kantor Badan Bahasa Sulawesi Tenggara berupa program Revitalisasi Bahasa Wolio sebagai Bahasa daerah. Juga hadir tokoh Budayawan Buton Bapak La Ode Alirman, SH yang menyampaikan bahwa adanya Buku Bahasa Wolio ini merupakan upaya kongkret dari cara melestarikan Bahasa Wolio agar tidak punah.
Dari tokoh akademisi hadir Dr. La Ode Abdul Munafi dan jNanik Lestari sebagai Praktisi Pendidikan & Budaya dari Bali. Serta Penulis buku Bahasa Wolio Laode Muhammad Insan Zulhidayan Zaadi, dan para Kepala Sekolah SD di lingkup kota Baubau.
Menurut Insan, penulisan buku ini selain sebagai bentuk kepedulian dan komitmennya dalam menjaga dan melestarikan Bahasa Wolio, juga merupakan keinginan untuk meneruskan apa yang pernah diperjuangkan oleh ayahandanya H. La Ode Zaadi (alm) sebagai penulis buku Bahasa Wolio sebelumnya.
Harapannya, Buku Pelajaran Bahasa Wolio untuk SD kelas 1-6 ini dapat digunakan di lingkup sekolah mulai tahun ajaran 2025/2026 sebagai bahan ajar murid, sehingga menjadi bagian dari upaya melestarikan bahasa Wolio.
Dalam keterangannya, Direktur Odhento Berkah, LM. Alfian Zaadi menyampaikan bahwa diadakannya kembali Buku Bahasa Wolio ini sangat penting dan sekolah juga sangat membutuhkan.
“Sudah cukup lama tidak ada buku pelajaran Bahasa Wolio, sejak buku pertama terbit. Oleh karena itu perlu disosialisasikan lagi agar diketahui, terutama oleh Sekolah SD sehingga buku ini dapat digunakan oleh murid dalam belajar bahasa Wolio,” paparnya.
Alfian juga menambahkan, tidak hanya sebatas menghadirkan buku, tapi juga rencana kedepannya akan diikuti kegiatan lain seperti membentuk komunitas Guru Bahasa Wolio yang disertai berbagai program dan pelatihan.
“Sehingga rangkaian kegiatan dan program tersebut dapat mendorong dan menjadi kesatuan untuk menjaga dan melestarikan Bahasa Wolio,” tutupnya. ***