Kendari, Sultrademo.co – Komandan Korem Danrem 143 /HO Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan, melakukan kunjungan silaturahim dengan para pengurus DPP Lembaga Adat Tolaki (LAT) di kediaman Ketua DPP LAT, Drs. Masyhur Masie Abunawas, M.Si pada Jumat malam (19/9/2020).
Danrem 143/HO Brigjen TNI Jennie Aldrin Siahaan mengatakan, akan segera memfasilitasi dan menginisiasi jalannya pertemuan Konsorsium Masyarakat Tolaki Mepokoaso (KMTM) dan 17 paguyuban etnis di Kota Kendari, untuk menindak lanjuti harapan dan saran dari pemuka adat DPP LAT.
“Tadi ada saran dari Pak Sekjen DPP LAT kita akan duduk bersama 17 ormas dan suku-suku yang ada di kendari sini. Kemudian kita saling bertukar nomor telepon saling menghubungi apabila ada sesuatu kita saling berkomunikasi, karena sekali lagi tidak ada masalah yang tidak terpecahkan harus saling berkomunikasi,” ujarnya.
Ia juga berpesan, pentingnya menjaga kedamaian Kota Kendari sebagai kampung halaman bersama milik masyarakat Sulawesi Tenggara.
“Bagusnya kendari bagusnya kita juga, sakitnya kendari sakitnya kita juga. Masyarakat jika komunikasi kita lancar tidak ada persoalan yang tidak terpecahkan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pakar DPP LAT Dr. Misran Safar, M.Si mengatakan terkait insiden aksi demonstrasi yang berujung anarkis beberapa hari lalu, diduga akar masalahnya yakni ada sumbatan informasi para pengunjuk rasa antara pihak kepolisian.
“Intinya update informasi di polda maupun di polres selalu ada tapi yang ketahui bahwa ada update informasi proses kasus ini, hanya 1 atau 2 orang dan tidak di sampaikan kepada yang lain,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, permohonan maaf yang dilakukan pemuka adat DPP LAT yakni kerugian-kerugian yang diakibatkan para pengunjuk rasa ini.
“Sebagai pimpinan DPP LAT dan Sekjen yah, wajib hukumnya meminta maaf karena tidak sedikit masyarakat yang mengalami kerugian jadi kita bukan meminta maaf kepada siapa, tapi meminta maaf kepada masyarakat yang di rugikan,” Ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya mematuhi protokol Kesehatan Covid-19 dan menjaga agar aksi demonstrasi tetap damai.
“Ini kan musim covid, harusnya kita tidak mengumpulkan banyak orang, tentu standar protokol kesehatan kita jaga dan kita harus mengidentifikasi siapa saja anggota kita jangan sampai kita bergerak, ada orang lain yang ingin merusak kita itu muncul lakukan pengrusakan sehingga nama kita yang rusak,” pungkasnya.
Laporan : Ilfa
Editor : MA