Kendari, Sultrademo.co – Kota Kendari meraih Anugerah Pandu Negeri 2024 dari Indonesian Institute for Public Governance (IIPG), yang diterima langsung oleh Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, dalam acara di Jakarta pada Kamis (5/9/2024).
Dengan tema “Governansi dan Inovasi Daerah untuk Indonesia Unggul dan Berdaya Saing,” penghargaan ini bertujuan mendorong peningkatan daya saing dan reformasi sektor publik di daerah.
Penilaian untuk Anugerah Pandu Negeri 2024 dilakukan terhadap 548 pemerintah daerah di Indonesia. Aspek-aspek yang dinilai meliputi pertumbuhan ekonomi, pengembangan sumber daya manusia, tata kelola keuangan, serta inovasi dalam pemerintahan. Penilaian juga mempertimbangkan upaya pemberantasan korupsi dan efisiensi pengelolaan.
Kendari termasuk di antara 91 pemerintah daerah yang mendapatkan penghargaan ini sebagai pengakuan atas praktik tata kelola pemerintahan yang baik dan inovatif.
Keberhasilan Kota Kendari menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperbaiki sistem pemerintahan.
Pj Wali Kota Muhammad Yusup menyatakan syukur atas penghargaan tersebut, menyebutnya sebagai bukti atas tata kelola keuangan yang baik, termasuk dalam upaya pencegahan korupsi oleh Korsupgah KPK, serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan kinerja SDM Kota Kendari.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi Kota Kendari untuk terus berinovasi dan memperbaiki tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berdaya saing,” ujar Yusup.
Penghargaan ini juga mengukuhkan peran IIPG sebagai mitra strategis yang mendorong pemerintah daerah dalam penerapan praktik governansi yang baik.
IIPG berharap bahwa penghargaan ini dapat menginspirasi pemerintah daerah lain untuk meningkatkan kualitas tata kelola dan inovasi, guna menciptakan Indonesia yang lebih unggul dan kompetitif di masa mendatang.
Laporan : Hani
Editor : UL
*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
