Kolaka Timur, Sultrademo.co – Kolaka Timur Ramadhan Eco Festival (KREF) 2025 kembali digelar sebagai ajang strategis untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta wisata kuliner daerah. Festival tahunan ini akan berlangsung di Pusat UMKM Kolaka Timur, bekas Terminal Rate-rate yang kini difungsikan sebagai rest area, pada 5 hingga 20 Ramadhan 1446 Hijriah.
Ketua Forum UMKM Kolaka Timur, Hasrul, mengajak masyarakat dan pelaku usaha untuk berpartisipasi dalam festival tersebut. Menurutnya, KREF 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi bagi UMKM, tetapi juga menjadi momentum penting dalam pengembangan wisata kuliner di Kolaka Timur.
“Kami ingin menjadikan festival ini sebagai sarana bagi UMKM lokal untuk berkembang, sekaligus memperkenalkan potensi wisata kuliner daerah,” ujar Hasrul, Kamis (27/2/2025).
Dalam waktu dekat, Forum UMKM Kolaka Timur akan membuka pendaftaran bagi pelaku usaha yang ingin berpartisipasi sebagai tenant. Dengan lokasi yang strategis di area Pusat UMKM, peserta diharapkan dapat memaksimalkan promosi dan penjualan produk mereka.
“Kami mengimbau para pelaku UMKM untuk segera mendaftar agar dapat memperoleh lokasi terbaik,” tambah Hasrul.
Pusat UMKM Kolaka Timur telah mengalami revitalisasi sejak diresmikan oleh Bupati Abd Azis pada September 2024. Dengan fasilitas yang lebih baik serta konsep rest area yang nyaman, tempat ini kini menjadi pusat aktivitas UMKM sekaligus destinasi wisata kuliner yang terus berkembang.
Selain bazar kuliner, KREF 2025 juga akan menghadirkan berbagai kegiatan, seperti lokakarya kewirausahaan, diskusi bisnis, serta hiburan Islami. Dengan dukungan pemerintah daerah, komunitas UMKM, dan masyarakat, Hasrul optimistis festival ini akan menjadi magnet bagi pengunjung serta semakin mengangkat potensi ekonomi lokal.
Laporan: Arini Triana Suci R
Editor: Muhammad Sulhijah
*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
