Konawe Selatan, Sultrademo.co – Himpunan Mahasiswa Kolono Timur (HIPMAKOT) di Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), melancarkan protes keras terhadap kondisi pelayanan kesehatan di Puskesmas Kolono Timur.
Mereka menyuarakan keluhan masyarakat menuntut perbaikan layanan yang dinilai jauh dari harapan dan merugikan warga setempat.
Ketua Umum HIPMAKOT Denil Amolengu mengungkapkan, Puskesmas Kolono Timur yang seharusnya memberikan pelayanan 24 jam, sering kali ditemukan tutup oleh masyarakat yang membutuhkan perawatan, terutama pada malam hari.
“Ini menjadi ironi mengingat adanya Unit Gawat Darurat (UGD) yang seharusnya beroperasi tanpa henti selama 24 jam,” ujar Denil dalam keterangan resminya, Selasa (17/7/2024).
Kata Denil, keluhan masyarakat Kolono Timur tidak hanya terbatas pada jam operasional yang tidak konsisten. Ia juga menyoroti absennya dokter dan kepala puskesmas dari tempat tugas mereka.
“Dalam hering bersama mahasiswa, dokter puskesmas beralasan bahwa rumah dinasnya masih tersegel karena upah tukang yang belum dibayarkan, memaksanya tinggal di desa lain yang jauh dari puskesmas. Kepala puskesmas, di sisi lain, mengaku sibuk dengan urusan dinas sehingga jarang berada di tempat,” jelas Denil.
Lebih parah lagi, lanjut Denil, ketika HIPMAKOT mempertanyakan alasan puskesmas yang sering tutup, kepala puskesmas menyalahkan hewan ternak warga yang masuk ke dalam gedung puskesmas, tanpa memberikan penjelasan yang jelas mengapa puskesmas sering tutup pada malam hari.
“Akibatnya, masyarakat terpaksa mencari layanan kesehatan ke puskesmas di kecamatan tetangga. Pihak puskesmas hanya mencari pembenaran semata, tanpa memberikan solusi yang nyata,” tegas Denil.
Kesaksian masyarakat semakin memperkuat ketidakpuasan terhadap layanan puskesmas. Aceng, seorang warga, menceritakan pengalamannya ketika mengantar keluarganya yang sakit pada bulan Desember 2023.
“Malam itu kami singgah di Puskesmas Kolono Timur, tapi ternyata tutup. Terpaksa kami lanjutkan ke puskesmas di kecamatan tetangga,” ujarnya dengan nada kecewa.
Renggo, warga lainnya, juga berbagi cerita serupa. “Tahun lalu, sekitar jam 4 sore, saya mengantar orang yang mengalami kecelakaan. Kami tiba di puskesmas, tapi tidak ada petugas sama sekali,” kenangnya.
Denil berjanji akan terus memperjuangkan perbaikan layanan kesehatan di Kolono Timur demi kesejahteraan masyarakat. Mereka berharap pemerintah setempat segera mengambil tindakan tegas terhadap keluhan ini dan memastikan puskesmas berfungsi sesuai dengan harapan warga.