Konsel, (SultraDemoNews) – Warga Desa Kosebo, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan keluhkan pembangunan pabrik sagu yang tak kunjung selesai.
Dikatakan JM (inisial) warga dusun II Desa Kosebo, pembangunan pabrik sagu yang diprogramkan oleh FAO melalui dana hibah hingga hari ini belum mendapat kepastian penanganan, pasalnya, keadaan fisik bangunan belum mencapai 80 %, ditambah lagi alat-alat penunjang seperti tower dan mesin sudah dijual ke beberapa oknum.
“Kita heran saja, kenapa ada bangunan tidak selesai tapi sudah habis kontrak, baru alatnya sudah dijual sebagian,” ungkapnya kepada awak media.
Saat dikonfirmasi, Konsultan Komunikasi FAO, Aswan mengakui keadaan fisik pabrik sagu yang telah habis kontrak namun belum mencapai 80%. Kendati demikian, pihaknya secara resmi telah melakukan serah terima dengan pemerintah kabupaten melalui Dinas Pertanian Kabupaten Konsel.
Dijelaskannya, pembangunan pabrik sagu di tiga daerah di Sultra termaksud Konsel memang diprogramkan oleh FAO selesai 18 Desember, soal keadaan fisik yang tidak selesai, Aswan mengungkapkan telah menyerahkan ke Pemda masing-masing untuk dilanjutkan pembangunannya.
“Kenapa tidak selesai, karena itu dipengaruhi oleh faktor akselerasi pembangunan yang berbeda, FAO telah mendistribusi semua bahan dan materil yang sama di tiga daerah. Masalah kenapa belum selesai itu yang kerja masyarakat setempat, nanti dilanjutkan dan diberdayakan oleh Pemda,” katanya.
Diakhir teleponnya, Aswan berharap supaya pabrik sagu dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
“Kita menginginkan pabrik sagu itu dapat dilanjutkan dan dikelola dengan baik, kalau ada pengakuan alatnya dijual, segera laporkan ke pihak kepolisian,” tandasnya, Jum’at (22/12). (AK)