KOHATI Cabang Raha Gelar Dialog Publik Bahas Partisipasi Perempuan dalam Politik

Foto bersama Kohati Cabang Raha bersama narasumber dan peserta usai kegiatan Dialog Publik.

Muna, Sultrademo.co – Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Raha mengadakan Dialog Publik yang bertema “Perempuan dalam Politik: Mengungkap Tantangan dan Membebaskan Perempuan dari Hegemoni Patriarki”.

Acara yang berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Muna pada Minggu (9/6/24) ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Presidium FORHATI Muna, Wa Ode Hinarty; Bendahara Umum FORHATI Muna Barat, Asma Nur Kaida; dan Pengurus KAHMI Muna Barat, Safar.

Bacaan Lainnya

Ketua Umum KOHATI Cabang Raha, Irmawati, menyampaikan tujuan utama dialog ini adalah meningkatkan kesadaran kader KOHATI dan perempuan pada umumnya tentang pentingnya partisipasi dalam dunia birokrasi dan politik.

“Kegiatan ini merupakan upaya awal dalam mempersiapkan kader KOHATI dan perempuan untuk terjun dalam dunia publik, khususnya politik,” ujar Irma.

Dalam pemaparannya, Irma menekankan bahwa perempuan memiliki beban ganda dalam ranah domestik dan publik. Di ranah domestik, perempuan berperan sebagai putri, istri, dan ibu, sedangkan di ranah publik, perempuan berperan sebagai anggota masyarakat.

Safar, salah satu narasumber, menyatakan perempuan yang ingin terjun ke politik harus memiliki kepercayaan diri dan kemauan yang kuat tanpa harus dipaksa.

“Seorang perempuan harus mampu membangkitkan semangat dan mematahkan doktrin bahwa perempuan hanya bergelut di ranah domestik. Panggung politik adalah panggung bagi setiap orang, dan perempuan memiliki kesempatan yang sama. Penting bagi perempuan untuk membekali diri dengan pengetahuan agar mampu meyakinkan lingkungan masyarakat, terutama keluarga,” jelas Safar.

Presidium FORHATI Muna, Wa Ode Hinarty, menambahkan perempuan harus memiliki modal dan dukungan dari keluarga serta masyarakat, serta kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual.

“Dengan modal tersebut, perempuan memiliki bekal untuk berkompetisi di ranah publik dan politik,” ungkapnya.

Bendahara Umum FORHATI Muna Barat, Asma Nur Kaida, menekankan pentingnya merekonstruksi pola pikir perempuan yang masih terkungkung oleh hegemoni patriarki.

“Hegemoni patriarki masih mengakar kuat di masyarakat kita, khususnya di Kabupaten Muna dan Muna Barat. Oleh karena itu, penting bagi kita, khususnya KOHATI Raha, untuk selalu mewacanakan pendidikan politik bagi perempuan agar mampu membebaskan diri dari hegemoni patriarki,” tutup Asma.

*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
 

Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Pos terkait