Jakarta, Sultrademo.co – Kegiatan ini bertujuan agar semua stakeholder yang terlibat sebagai aktor dalam Pemilihan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta khususnya partai politik dapat menciptakan suasana yang kondusif demi terciptnya Pemilihan yang jujur, adil dan demokratis.
Fredy Setiawan selaku Plt. Kepala Bakesbangpol Provinsi DKI Jakarta, mengungkapkan bahwa kemitraan pemerintah daerah dengan partai politik sangat dibutuhkan demi kesuksesan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024. “Dibutuhkan sikap dan perilaku seluruh Komponen Bangsa untuk tanggap dan peduli serta mampu mengantisipasi ancaman dan hambatan dengan terus menerus berupaya memupuk dan memantapkan semangat kebersamaan, keberagaman dan kebangsaan dalam mengembangkan iklim demokrasi di DKI Jakarta pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2024” tuturnya dalam sambutan pembukaan kegiatan.
Kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber seperti anggota KPU Provinsi DKI Jakarta yang kompoten dibidang kepemiluan dan demokrasi, yang membahas tahapan, tantangan dan kesiapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2024.
“Kader Partai Politik juga harus bisa mengantisipasi gerakan coblos semua dan juga gerakan golput dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2024 yang tentunya akan mempengaruhi angka partisipasi Pemilih” ujar Dody Wijaya, Anggota KPU Provinsi DKI Jakarta tahun 2023-2028.
Dr. Sitti Rakhman, SP.,MM., C.Me.CRGP selaku praktisi SDM, Pegiat Pemilu, akademisi & ahli tata Kelola resiko dalam paparan materinya menyampaikan, Kader Partai Politik melihat sejauh mana ketercapaian tujuan umum dan tujuan khusus Partai Politik sebagaimana ketentuan UU Nomor 2 tahun 2008 dan perubahannya UU Nomor 2 tahun 2011 tentang Partai Politik.
“Dari tujuan yang tercantum dalam UU No.2 tahun 2008 dan UU Nomor 2 tahun 2011 tentang partai Politik, berapa persen yang sudah tercapai?” ucap perempuan yang akrab dipanggil Rakhma sembari bertanya kepada peserta yang hadir.
Anggota Bawaslu Provinsi DKI Jakarta tahun 2018-2023 yang sekarang menjadi Direktur Eksekutif Jaringan Pemberdayaan Politik & Lingkungan Hidup (Gardapoli), pada penyampaian materinya menambahkan bahwa diperlukan urgensi untuk melakukan perubahan terhadap iklim dan budaya politik yang masih sebatas demokrasi procedural untuk menjadi demokrasi substansial.
“Berubah itu tidak hanya dalam jargon kata-kata tetapi harus disertai dengan gerakan nyata yang tidak bertentangan dengan jargon, pertama kali harus dilakukan oleh kader Partai Politik adalah membangun urgensi melakukan perubahan, salah satunya adalah demi keutuhan NKRI yang kita cintai” tutur Rakhma.
Dr. Thomas Tokan Pureklolon, akademisi yang menjadi narasumber penutup kegiatan, menyampaikan bahwa Partai Politik memiliki Ideologi fundamental yang harus inheren dengan ideologi instrumental sebagai strategi penggerak Partai Politik.
“Kader partai politik melakukan perubahan ditengah maraknya politik uang, kenalilah dirimu, jangan berlebihan, dan jangan melampui budaya orang lain, sebagai sebuah intrumen dalam melakukan perubahan, strategi itu bebas, tetapi harus ada kemitraan Partai Politik dan Pemda untuk penguatan partisipasi, harus ada dukungan politik, berperan inheren satu sama lainnya, bersama, merangkul, linear, membentuk jaringan global melalui strategi yang efektif serta menyelesaikan tantangan demi tantangan,” ujarnya.
Kegiatan tersebut terselenggara di Orchardsz Hotel Jayakarta ini, dihadiri oleh 100 peserta dari 18 Partai Politik Peserta pemilu tahun 2024.