Sekda Sultra Resmikan Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton di Jakarta

Jakarta, Sultrademo.co – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara merilis peta jalan hilirisasi aspal Buton sebagai langkah strategis dalam memperkuat industri lokal dan kemandirian ekonomi nasional.

Pada Jumat (1/11/2024), Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio, mewakili Penjabat Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, meluncurkan peta jalan tersebut di Jakarta.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Sekda Sultra menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat, terutama setelah kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke PT Wika Bitumen di Kabupaten Buton, yang turut memantapkan komitmen pemerintah terhadap hilirisasi aspal Buton.

Sekda juga menyoroti komitmen pemerintah pusat untuk membeli aspal Buton melalui e-katalog, langkah yang diharapkan dapat memperkuat posisi produk lokal di pasar nasional.

“Ini adalah wujud dari upaya kami mendorong kemandirian industri dan meningkatkan ekonomi daerah. Kami berterima kasih kepada pemerintah yang terus memberikan dukungan, sesuai dengan Inpres Nomor 2 Tahun 2022,” ucap Asrun Lio.

Pemanfaatan aspal Buton juga diatur oleh sejumlah regulasi, termasuk Inpres No. 2 Tahun 2022 tentang peningkatan penggunaan produk dalam negeri, serta Peraturan Menteri PUPR No. 18 Tahun 2018 yang mendorong penggunaan aspal Buton dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan.

Asrun Lio berharap regulasi ini mampu mempercepat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sultra.

Aspal Buton memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan aspal nasional, dengan cadangan mencapai 663 juta ton atau setara dengan 133 juta ton aspal murni.

Sekda Sultra memaparkan bahwa deposit tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga 100 tahun ke depan.

Namun, meskipun kebutuhan aspal nasional berkisar 1,3 hingga 1,5 juta ton per tahun, produksi aspal Buton saat ini hanya mampu memenuhi sekitar 25 persen dari angka tersebut, dengan total produksi 350.000 ton per tahun.

Kekurangan pasokan masih harus diimpor dari Singapura, meskipun aspal Buton termasuk dalam kategori bebas ekspor tanpa bea keluar.

“Langkah ini merupakan dorongan untuk mewujudkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) aspal di Buton yang tengah dalam proses penyelesaian. Kami optimis bahwa KEK ini akan meningkatkan kapasitas produksi aspal nasional sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor,” ujar Asrun.

Asrun menyampaikan harapan agar peta jalan hilirisasi ini tidak hanya membawa kemajuan di sektor industri tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong kesejahteraan masyarakat Sultra.

Ia juga mengundang investor untuk berinvestasi di wilayah Sultra selama memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Semoga langkah-langkah ini dapat semakin memperkuat ekonomi daerah kita. Kami di pemerintah daerah selalu terbuka bagi investasi yang berkontribusi pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Acara ini turut dihadiri pejabat dari berbagai kementerian, pejabat daerah dari Sultra dan provinsi lain, serta pimpinan perusahaan terkait.

Kehadiran mereka diharapkan semakin memperkuat sinergi dan mendukung suksesnya hilirisasi aspal Buton, yang telah menjadi salah satu proyek prioritas pembangunan di Sulawesi Tenggara.

Penulis: Arini Triana Suci Rahmadani

*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
 

Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Pos terkait