Kendari, Sultrademo.co – Dalam upaya mempertahankan kebersamaan dan kearifan lokal, Lukman Abunawas, mantan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, menghadiri acara Buka Bersama (Bukber) Taman Pemuda dan Mahasiswa Tolaki (Tamalaki) Sulawesi Tenggara (Sultra) di salah satu Hotel di Kendari, Kamis (4/4/2024).
Dalam sambutannya sebagai Ketua Dewan Pembina DPP Lembaga Adat Tolaki (LAT) Sultra, Lukman Abunawas menegaskan pentingnya menjaga keberlangsungan norma adat dan budaya di tengah arus modernisasi yang terus berkembang.
“Acara bukber ini merupakan wujud dari upaya kita untuk tetap menjaga silaturahmi, terutama antar masyarakat adat Tolaki,” ujar Lukman.
Menurut Lukman, masyarakat Tolaki selalu memegang teguh prinsip “Inae konasara ie pinesara, Inae liasara ie pinekasara” yang artinya “siapa yang menghargai adat akan dihormati, siapa yang melanggar adat akan diberi sanksi.”
“Ini adalah langkah penting bagi generasi muda Tolaki, untuk terus menghargai dan memelihara warisan budaya dan adat istiadat,” ungkap Lukman.
Berdasarkan sejarahnya, Tamalaki Sultra sendiri terbentuk pada tanggal 24 April 2001 dengan keanggotaan yang mayoritas berasal dari suku Tolaki, suku mayoritas di Sulawesi Tenggara.
Didirikan di Kota Kendari oleh beberapa tokoh diantaranya Asmara Jaya, Andre Darmawan, Asnar, Jumawar Burhan, dan Herman Pambahako, yang juga merupakan mantan Ketua Umum Tamalaki Sultra.
Acara ini juga merupakan bagian dari strategi Tamalaki Sultra selama dua puluh tahun sebagai aktor intermediary, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pemuda suku Tolaki akan pentingnya pendidikan.
Diharapkan dengan adanya kesadaran ini, generasi muda Tolaki akan menjadi pemimpin yang berkualitas di masa depan.