Kelurahan Mandonga Contoh Sukses Penanganan Stunting

Kendari, Sultrademo.co – Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga menjadi bukti nyata bahwa masalah stunting di Indonesia dapat diatasi dengan kerja sama yang solid dan program yang terarah. Baru-baru ini, wilayah ini mencapai prestasi yang patut diapresiasi, yaitu nihil kasus stunting. Pencapaian ini tentunya tidak terjadi begitu saja, melainkan hasil dari sinergi berbagai pihak yang terus berkomitmen meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Lurah Mandonga, Yohanes, saat ditemui di kantornya, Jumat (20/9/2024) menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini. “Alhamdulillah, Kelurahan Mandonga sudah mencapai angka zero stunting. Ini semua berkat kerja keras bersama, sosialisasi yang terus menerus, serta dukungan dari seluruh stakeholder,” ucap Yohanes dengan penuh semangat.

Keberhasilan ini tidak lepas dari peran penting posyandu yang ada di Kelurahan Mandonga. Posyandu bukan hanya tempat pemantauan kesehatan anak, tetapi juga menjadi pusat edukasi gizi bagi ibu hamil dan balita. Dengan program-program rutin seperti kelas gizi, pemantauan tumbuh kembang, serta penyuluhan seputar pemberian ASI eksklusif, posyandu telah memainkan peran kunci dalam mencegah stunting sejak dini.

Salah satu kader posyandu, Siti Aminah, menuturkan, “Kami selalu berusaha mendekatkan layanan ke masyarakat, termasuk melalui kunjungan rumah. Kami ingin memastikan setiap balita di Mandonga mendapatkan gizi yang cukup, sehingga mereka bisa tumbuh dengan sehat.”

Tak hanya itu, program lain seperti Bina Keluarga Balita (BKB) dan kelas ibu balita turut memberikan edukasi kepada para ibu agar lebih memahami kebutuhan gizi anak mereka. Dengan pengetahuan yang tepat, para ibu diharapkan bisa memberikan asupan gizi yang seimbang sejak masa kehamilan hingga anak berusia balita.

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) juga menjadi prioritas penting dalam pencegahan stunting. Pemeriksaan kesehatan ibu hamil yang rutin memastikan bahwa setiap bayi mendapatkan nutrisi yang memadai, serta mengidentifikasi potensi masalah kesehatan sejak dini.

Partisipasi aktif masyarakat juga memegang peranan penting. Kesadaran akan pentingnya gizi dan pola hidup sehat terus meningkat berkat berbagai program sosialisasi yang melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tenaga kesehatan.

Keberhasilan Kelurahan Mandonga dalam menekan angka stunting hingga nol kasus tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak. Pemerintah setempat bekerja sama dengan puskesmas, kader posyandu, serta organisasi masyarakat untuk bersama-sama memerangi stunting. Sosialisasi yang dilakukan secara menyeluruh memastikan bahwa informasi mengenai pentingnya gizi dan kesehatan ibu serta anak tersebar merata.

“Ini adalah hasil kerja keras kita bersama, dan tentunya kita tidak akan berhenti di sini. Kami akan terus menjaga dan meningkatkan apa yang sudah kita capai,” tambah Yohanes.

Pencapaian Kelurahan Mandonga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Indonesia yang tengah berjuang melawan stunting. Mandonga telah membuktikan bahwa dengan program yang tepat, dukungan penuh masyarakat, dan sinergi yang baik, masalah stunting dapat diatasi.

Posyandu Mandonga terus berinovasi, tidak hanya dalam pemantauan tumbuh kembang anak, tetapi juga melalui layanan kelas-kelas gizi dan kunjungan rumah bagi balita. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan stunting bukan sekadar program jangka pendek, melainkan upaya berkelanjutan untuk memastikan generasi masa depan tumbuh sehat dan cerdas.

 
 
*) Follow Kami di GOOGLE NEWS Untuk Mendapatkan Berita Terkini Lainnya
 

Konten sponsor pada widget dibawah ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Sultrademo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

Pos terkait