Kendari, Sultrademo.co – Kelurahan Watulondo, Kecamatan Puuwatu berhasil mencapai target pemberian imunisasi polio dengan capaian hampir 100 persen. Program pemberian PIN (Pekan Imunisasi Nasional) Polio ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan seluruh anak-anak di wilayah tersebut terlindungi dari penyakit polio yang dapat menyebabkan kecacatan. Dalam pelaksanaannya, posyandu yang tersebar di empat titik di Kelurahan Watulondo menjadi ujung tombak dalam mensukseskan program imunisasi ini.
Lurah Watulondo, Rusdi Rudi, menyampaikan bahwa seluruh kegiatan imunisasi polio di kelurahannya telah selesai dilaksanakan dan telah mencapai target yang ditetapkan.
“Kalau pemberian imunisasi polio hampir 100 persen, Watulondo sudah selesai karena sudah mencapai target,” ujar Rusdi Rudi saat diwawancarai Selasa (24/9/2024).
Keberhasilan ini, menurutnya, tidak lepas dari kerjasama yang baik antara pemerintah kelurahan, puskesmas, dan para kader posyandu yang terus berupaya memastikan bahwa seluruh balita di wilayah Watulondo mendapatkan imunisasi polio secara tepat waktu.
Setiap posyandu bertugas melakukan pendataan dan memantau perkembangan imunisasi di wilayah masing-masing, sehingga tidak ada anak yang terlewat dari program imunisasi. Para kader posyandu juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi polio untuk mencegah anak-anak dari penyakit yang membahayakan.
Posyandu di Watulondo tidak hanya fokus pada imunisasi polio, tetapi juga berperan penting dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting. Meskipun capaian imunisasi polio hampir sempurna, angka stunting di wilayah ini masih menjadi perhatian serius. Lurah Watulondo menekankan bahwa masalah stunting juga harus mendapatkan perhatian yang sama besar, karena hal ini berkaitan dengan masa depan kesehatan anak-anak di kelurahan tersebut.
“Harapan saya terkait angka stunting ini yang boleh dikata banyak, agar selalu dilaksanakan penguatan karena yang tau data itukan teman-teman dari puskesmas,” ujar Rusdi Rudi.
Ia menambahkan bahwa dalam upaya menangani stunting, diperlukan kerjasama yang erat antara posyandu, puskesmas, dan instansi terkait lainnya. Pemberian data yang akurat dan pemantauan rutin terhadap kondisi gizi anak-anak di wilayah Watulondo menjadi kunci penting dalam menyusun strategi pencegahan stunting. Rusdi Rudi berharap agar pihak puskesmas secara rutin memberikan data dan melakukan pemantauan bulanan, sehingga pemerintah kelurahan dapat mengambil langkah yang tepat untuk menurunkan angka stunting.
“Minimal setiap bulan, dan diberikan data yang jelas,” tambahnya.
Selain pemberian imunisasi dan penanganan stunting, posyandu di Watulondo juga aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kesehatan ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, serta pentingnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak. Edukasi ini diberikan secara berkala, baik melalui kegiatan posyandu rutin maupun melalui sosialisasi di tingkat RT dan RW. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan gizi anak semakin meningkat, yang pada akhirnya dapat membantu menurunkan angka stunting di wilayah Watulondo.
Masyarakat Kelurahan Watulondo sendiri sangat antusias dengan adanya program imunisasi polio dan upaya penanganan stunting ini. Mereka menyadari bahwa kesehatan anak-anak adalah prioritas utama yang harus dijaga.
Salah seorang warga yang mengikuti program imunisasi di Posyandu mengatakan, “Kami merasa terbantu dengan adanya imunisasi ini, anak-anak kami jadi terlindungi dari polio. Kami juga berharap pemerintah bisa terus membantu dalam hal pencegahan stunting.”
Keberhasilan pelaksanaan imunisasi polio di Watulondo juga menunjukkan adanya kesadaran yang tinggi dari warga terhadap pentingnya kesehatan anak-anak. Warga aktif mengikuti jadwal yang sudah ditentukan oleh posyandu, dan hal ini memudahkan proses pelaksanaan imunisasi secara menyeluruh. Tidak hanya itu, warga juga semakin sadar akan pentingnya memantau pertumbuhan anak secara berkala, terutama dalam hal pemenuhan gizi dan kesehatan secara keseluruhan.
Ke depan, pemerintah Kelurahan Watulondo bersama dengan puskesmas akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya dalam penanganan masalah gizi buruk dan stunting. Mereka berkomitmen untuk menjaga agar angka stunting dapat ditekan melalui berbagai program intervensi gizi dan pemantauan kesehatan anak yang lebih intensif.
Melalui kolaborasi yang baik antara pemerintah kelurahan, posyandu, puskesmas, dan masyarakat, diharapkan Kelurahan Watulondo dapat menjadi wilayah yang bebas dari stunting dan polio, serta menjadi contoh bagi kelurahan lain dalam hal penanganan masalah kesehatan anak.
“Kami akan terus berupaya agar anak-anak di Watulondo tumbuh sehat dan terhindar dari stunting. Kerjasama dengan puskesmas dan semua pihak akan terus ditingkatkan,” pungkas Rusdi Rudi.
Dengan capaian hampir 100% dalam pemberian imunisasi polio dan berbagai upaya dalam menekan angka stunting, Kelurahan Watulondo telah menunjukkan komitmennya dalam menjaga kesehatan anak-anak sebagai generasi penerus. Langkah-langkah yang telah diambil ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi perkembangan anak-anak di wilayah tersebut, sehingga mereka dapat tumbuh sehat, cerdas, dan produktif.