Kendari, Sultrademo.co – Pemerintah Kelurahan Anggilowu, Kecamatan Mandonga terus berupaya mempercepat penurunan angka stunting melalui berbagai langkah strategis. Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah mendeteksi secara langsung anak-anak yang berisiko atau sudah terkena stunting di masyarakat. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah kelurahan untuk menanggulangi masalah stunting yang masih menjadi perhatian di berbagai wilayah, termasuk Kelurahan Anggilowu.
Lurah Anggilowu, La Pelita, mengungkapkan bahwa pihaknya telah turun langsung ke lapangan untuk melakukan deteksi dini terhadap anak-anak yang berpotensi mengalami stunting.
“Upaya yang dilakukan pemerintah kelurahan di awal ini adalah turun mendeteksi anak yang terkena stunting,” ungkap La Pelita saat diwawancarai, Jumat (26/9/2024).
Hasil dari deteksi awal tersebut menunjukkan bahwa di Kelurahan Anggilowu, terdapat dua anak yang terindikasi rawan stunting.
“Dan didapati yang rawan stunting untuk di Kelurahan Anggilowu itu dua orang,” ujarnya.
Meskipun jumlah ini relatif kecil, hal ini tetap menjadi perhatian serius pemerintah kelurahan, mengingat dampak jangka panjang dari stunting terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Lebih lanjut, La Pelita menjelaskan salah satu faktor utama yang menyebabkan anak-anak di wilayahnya mengalami risiko stunting adalah perkawinan usia muda. “Rata-rata dipengaruhi oleh perkawinan usia muda,” tuturnya.
Fenomena perkawinan di usia muda sering kali berhubungan dengan kesiapan ekonomi dan pengetahuan tentang gizi yang masih minim, sehingga memengaruhi kualitas asupan gizi bagi anak yang lahir dari pasangan muda.
Sebagai langkah penanganan jangka panjang, pemerintah Kelurahan Anggilowu juga melanjutkan program yang telah berjalan sebelumnya, yakni program “Bapak Angkat”. Program ini melibatkan tokoh masyarakat atau figur penting di kelurahan yang bertindak sebagai “bapak angkat” bagi anak-anak yang terkena stunting.
“Di kelurahan ini juga kita masih melaksanakan program yang lalu, yakni ‘bapak angkat’, untuk istilahnya bertanggung jawab terhadap pertumbuhan anak yang terkena stunting sambil berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan,” jelas La Pelita.
Program “Bapak Angkat” ini diharapkan dapat membantu memberikan perhatian lebih terhadap anak-anak yang berisiko stunting, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi dan kesehatan. Para “bapak angkat” akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk memberikan pendampingan serta memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan gizi yang memadai.
Selain program ini, Kelurahan Anggilowu juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat, terutama keluarga muda, tentang pentingnya pola makan seimbang dan gizi yang cukup bagi ibu hamil dan anak-anak. Hal ini menjadi bagian dari upaya preventif untuk mencegah terjadinya stunting pada anak-anak di masa mendatang.
Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Kendari terus dilakukan untuk memastikan bahwa program-program intervensi stunting di kelurahan dapat berjalan sesuai target. Pemerintah kelurahan juga akan meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya stunting dan cara pencegahannya, termasuk mengajak para ibu muda untuk lebih memperhatikan asupan gizi anak-anak mereka.
Selain itu, La Pelita berharap masyarakat dapat lebih peduli dan berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting, terutama dengan mendukung program-program yang dicanangkan pemerintah. Keterlibatan masyarakat, mulai dari tokoh-tokoh penting hingga keluarga, sangat diperlukan agar program penurunan angka stunting bisa berjalan lebih efektif dan mencapai hasil yang maksimal.
Pemerintah Kelurahan Anggilowu juga berencana melakukan berbagai inovasi dan pendekatan baru untuk memastikan program penanganan stunting berjalan lebih optimal. Salah satu yang menjadi fokus adalah mengintensifkan kerja sama dengan lembaga-lembaga kesehatan serta pihak-pihak yang peduli terhadap masalah gizi dan kesehatan anak. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di Kelurahan Anggilowu, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga gizi anak sejak dini.
Dengan adanya berbagai upaya ini, pemerintah Kelurahan Anggilowu optimis dapat menurunkan angka stunting secara signifikan dalam waktu dekat. Keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga Dinas Kesehatan, diharapkan dapat menghasilkan dampak positif dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di wilayah tersebut.
La Pelita menutup dengan optimisme bahwa program yang telah dijalankan pemerintah kelurahan akan membawa perubahan positif.
“Kami berharap, melalui program ‘Bapak Angkat’ dan kerja sama dengan Dinas Kesehatan, kita bisa mengatasi stunting di kelurahan ini dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Anggilowu,” tutupnya.